Tifa, simbol budaya dan identitas Papua yang harus dilestarikan. Tifa merupakan alat musik tradisional khas Papua yang memiliki nilai budaya yang sangat tinggi. Alat musik ini terbuat dari kayu dan kulit binatang yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menghasilkan suara yang khas dan memukau.
Menurut Prof. Dr. I Made Bandem, seorang ahli etnomusikologi dari Universitas Udayana, Tifa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Papua. “Tifa tidak hanya sebagai alat musik, tetapi juga sebagai simbol budaya dan identitas masyarakat Papua. Dengan dilestarikannya Tifa, maka warisan budaya dan identitas tersebut juga akan terjaga,” ujar Prof. Bandem.
Tifa juga sering digunakan dalam berbagai upacara adat di Papua, seperti upacara penyambutan tamu, pernikahan, atau acara-acara keagamaan. Menurut Bapak Markus Yenu, seorang tokoh masyarakat Papua, Tifa adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Papua. “Tifa adalah suara dari tanah Papua, suara yang mengiringi langkah-langkah kita dalam menjaga tradisi dan identitas Papua,” kata Markus Yenu.
Namun, sayangnya, dengan adanya modernisasi dan arus globalisasi, Tifa mulai tergeser oleh alat musik modern. Hal ini membuat khawatir para ahli budaya dan tokoh masyarakat Papua akan hilangnya identitas budaya Papua. Oleh karena itu, perlu adanya upaya nyata untuk melestarikan Tifa sebagai simbol budaya dan identitas Papua.
Menurut Dr. I Ketut Sudiana, seorang antropolog budaya dari Universitas Cenderawasih, “Melestarikan Tifa bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga budaya saja, tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat Papua. Kita semua harus berperan aktif dalam melestarikan warisan budaya kita agar tidak punah.”
Dengan demikian, penting bagi kita semua untuk menyadari betapa berharganya Tifa sebagai simbol budaya dan identitas Papua. Mari kita jaga dan lestarikan Tifa agar generasi mendatang juga dapat merasakan keindahan dan kekayaan budaya Papua yang autentik.