Gendang merupakan salah satu warisan budaya Nusantara yang sangat kaya akan makna dan keindahan. Sebagai alat musik tradisional yang memiliki peran penting dalam berbagai upacara adat dan kesenian daerah, gendang patut dilestarikan agar tidak punah ditelan zaman.
Menurut pakar musik tradisional, Bapak Ki Joko, gendang memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam kehidupan masyarakat Nusantara. “Gendang bukan hanya sekadar alat musik, tetapi juga sarana komunikasi dengan nenek moyang dan alam semesta,” ujarnya.
Sayangnya, dengan perkembangan zaman dan masuknya budaya luar, keberadaan gendang sebagai warisan budaya Nusantara semakin terpinggirkan. Hal ini membuat banyak generasi muda yang mulai melupakan pentingnya melestarikan tradisi gendang.
Menurut Ibu Ani, seorang seniman gendang asal Jawa Barat, kesenian gendang tidak hanya membutuhkan keahlian dalam memainkannya, tetapi juga pemahaman tentang filosofi dan makna di balik setiap irama yang dimainkan. “Gendang adalah cerminan dari kearifan lokal dan keberagaman budaya di Nusantara,” katanya.
Untuk itu, peran pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam melestarikan gendang sebagai warisan budaya Nusantara. Melalui pendidikan dan promosi, diharapkan generasi muda dapat kembali mencintai dan melestarikan kesenian gendang.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Susilo, seorang aktivis budaya, “Gendang bukan hanya milik generasi sekarang, tetapi juga milik generasi masa depan. Kita harus menjaga dan merawatnya agar tetap hidup dan berkembang di tengah arus globalisasi yang semakin mengancam keberlangsungan budaya lokal.”
Dengan demikian, melestarikan gendang sebagai warisan budaya Nusantara bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah kewajiban yang harus diemban oleh setiap individu, komunitas, dan negara. Semoga kesenian gendang tetap dapat diteruskan dan lestari hingga anak cucu nantinya.