Perkembangan kolintang di era digital memang membuka peluang dan tantangan bagi generasi muda Indonesia. Instrumen tradisional yang khas ini kini semakin populer di kalangan anak muda berkat adanya kemajuan teknologi digital yang memungkinkan kolintang untuk lebih mudah diakses dan dipelajari.
Menurut Dr. Ahmad Syarif, pakar musik tradisional Indonesia, “Perkembangan kolintang di era digital memberikan kesempatan bagi generasi muda Indonesia untuk tetap melestarikan budaya dan warisan nenek moyang kita. Dengan adanya platform online, mereka bisa belajar kolintang secara mandiri dan berkolaborasi dengan musisi lain dari berbagai daerah.”
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa tantangan juga muncul seiring dengan perkembangan kolintang di era digital ini. Banyak generasi muda yang lebih tertarik dengan musik modern dan lupa akan pentingnya melestarikan budaya lokal seperti kolintang. Hal ini menjadi perhatian bagi para pembuat kebijakan dan pelaku seni untuk terus mengedukasi dan memperkenalkan kolintang kepada generasi muda.
Menurut Rani, seorang pemain kolintang muda yang aktif di media sosial, “Saya merasa senang bisa memainkan kolintang dan membagikan karya-karya saya melalui platform digital. Namun, saya juga merasa perlu untuk terus belajar dan menggali lebih dalam tentang sejarah dan makna di balik alat musik ini.”
Dengan adanya peluang dan tantangan yang ada, generasi muda Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan perkembangan kolintang di era digital ini dengan bijak. Melestarikan budaya dan warisan nenek moyang merupakan tanggung jawab bersama yang harus terus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang. Semoga kolintang tetap menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia yang kaya dan beragam.